Kamis, 28 Juli 2011

SAP DHF

A. Tujuan Intruksional
1. Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Setelah diajukan penyuluhan selama ± 30 menit diharapkan klien dapat memahami tentang DHF.
2. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
Setelah diberikan penyuluhan selama ± 30 menit tentang DHF diharapkan:
a. Klien dapat mengetahui dan menjelaskan kembali pengertian penyakit DHF dengan benar.
b. Klien dapat mengetahui dan menjelaskan cara penularan penyakit DHF dengan benar.
c. Klien dapat mengetahui dan menjelaskan gejala penyakit DHF dengan benar.
d. Klien dapat mengetahui dan menjelaskan tentang perawatan penderita DHF dengan benar.
e. Klien dapat mengetahui dan menjelaskan pencegahan penyakit DHF dengan benar.

B. Sasaran
Seluruh pasien maupun keluarga pasien yang berkunjung di Puskesmas

C. Waktu
Hari : Jumat
Tanggal : 28 Januari 2011
Pukul : 08.00 WIB

D. Lama
Kegiatan penyuluhan dilaksanakan selama ±30 menit.

E. Metode
a. Ceramah
b. Tanya Jawab

F. Media
a. LCD
b. Leaflet

G. Materi penyuluhan
a. Pengetian penyakit DHF
b. Penularan penyakit DHF
c. Gejala penyakit DHF
d. Perawatan penderita DHF
e. Pencegahan penyakit DHF

H. Pengorganisasian
Pemberi Materi : Hidayat
Pembawa Acara : Eka
Evaluator/Observer : Wahyu
Perlengkapan : Ihza

I. Susunan Acara Penyuluhan

No.

WAKTU

KEGIATAN PENYULUH

KEGIATAN PESERTA

1.

5 menit

Pembukaan

· Memberi salam dan memperkenalkan diri.

· Menjelaskan tujuan ceramah.

· Menjelaskan pokok permasalahan yang akan dibahas.

· Menyampaikan materi ceramah dengan sura jelas

· Menjawab salam

· Mendengarkan

· Memperhatikan

· Memperhatikan

2.

20 menit

Pelaksanaan

1. Menjelaskan:

a. Pengertian penyakit DHF.

b. Penularan penyakit DHF.

c. Gejala penyakit DHF.

d. Perawatan penderita DHF.

e. Pencegahan penyakit DHF.

2. Memberi kesempatan peserta untuk bertanya

· Memperhatikan dan mendengarkan

3. Bertanya kepada penyaji.

3.

10 menit

Evaluasi

Menanyakan kepada peserta tentang materi yang telah diberikan.

Menjawab pertanyaan

4.

5 menit

Terminasi

· Mengucapkan terimakasih atas peran serta peserta.

· Mengucapkan salam penutup

· Mendengarkan

· Menjawab salam



MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian DHF
Penyakit menular yang disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Di temukan di Indonesia 1968, di surabaya 58 kasus dan 24 diantaranya meninggal. Tahun 1988 ditemukan 45.791 kasus dan 1.432 meninggal. Dan semakin meningkat dari tahun ke tahun Tidak mengenal usia, bisa menyerang dari usia anak-anak sampai dewasa. Apabila tidak ditanggulangi dengan benar tidak jarang akan menimbulkan kematian. Biasa menimbulkan kejadian yang luar biasa atau wabah terutama saat musim penghujan.

2. Cara Penularan
Penyakit DBD hanya dapat ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypty betina.
1. Nyamuk ini mendapat virus dengue sewaktu menggigit/menghisap darah orang :
a. Yang sakit DBD atau
b. Yang tidak sakit DBD tetapi dalam darahnya terdapat virus Dengue (karena orang ini memiliki kekebalan terhadap virus dengue)
c. Orang yang mengandung virus dengue tetapi tidak sakit, dapat pergi kemana-mana dan menularkan virus itu kepada orang lain di tempat yang ada nyamuk Aedes Aegypti.
2. Virus dengue yang terhisap akan berkembangbiak dan menyebar ke seluruh tubuh nyamuk termasuk kelenjar liurnya.
3. Bila nyamuk tersebut menggigit/menghisap darah orang lain, virus itu akan dipindahkan bersama air liur nyamuk.
4. Bila orang yang ditulari itu tidak memiliki kekebalan (umumnya anak-anak), ia akan segera menderita DBD.
5. Nyamuk Aedes Aegypti yang sudah mengandung virus dengue, seumur hidupnya dapat menularkan kepada orang lain.
6. Dalam darah manusia, virus dengue akan mati dengan sendirinya dalam waktu lebih kurang 1 minggu.

3. Gejala
1. Panas tinggi 2 sampai 7 hari
2. Nyeri kepala
3. Nyeri sendi, Nyeri perut, mual muntah
4. Lemah, nafsu makan menurun
5. Fenomena perdarahan
6. Timbul bercak-bercak merah pada seluruh tubuh
7. Perdarahan telinga, gusi dan hidung
8. Syok ( keluar keringat dingin, kaki dan tangan teraba dingin, kulit agak kebiruan, nafas sesak atau tersengal2 )

4. Perawatan
1. Boleh rawat jalan, jika keluhan hanya demam dan disertai nyeri kepala otot dan sendi saja.
2. Terapi obat penurun panas, minum banyak, istirahat cukup.
3. Kontrol setiap hari dengan pemeriksaan laborat.
Hati2 pada Hari 3 – 4 panas !! —– FASE KRITIS
4. Harus Perawatan di RS jika :
Terdapat tanda2 perdarahan bawah kulit, atau pada uji Tourniquet positif.
Dalam kondisi SYOK !

5. Pencegahan
Membasmi vektor nyamuk aedes aegypti
Masyarakat berperan dalam upaya pemberantasan vektor nyamuk aedes aegypti yang merupakan upaya paling penting untuk memutuskan rantai penularan dalam rangka mencegah dan memberantas penyakit Demam Berdarah muncul di masa yang akan datang.
Dalam upaya pemberantasan vektor tersebut antara lain masyarakat dapat berperan secara aktif dalam pemantauan jentik berkala dan melakukan gerakan serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
PSN secara umum adalah melakukan gerakan 3M yaitu :
1. Menguras bak air,
2. Menutup tempat yang mungkin menjadi sarang berkembang biak nyamuk,
3. Mengubur barang-barang bekas yang bisa menampung air.
Di tempat penampungan air seperti bak mandi diberikan insektisida yang membunuh larva nyamuk seperti abate. Ini bisa mencegah perkembangbiakan nyamuk selama beberapa minggu, tapi pemberiannya harus diulang setiap periode waktu tertentu.
Dengan demikian gerakan PSN dengan 3M Plus yaitu menguras tempat-tempat penampungan air minimal seminggu sekali atau menaburinya dengan bubuk abate untuk membunuh jentik nyamuk. Menutup rapat-rapat tempat penampungan air agar nyamuk Aedes aegipty tidak bisa bertelur. Mengubur dan membuang barang-barang bekas seperti ban bekas, kaleng bekas yang dapat menampung air hujan.
Pemberantasan DBD akan berhasil dengan baik jika upaya PSN dengan 3M Plus dilakukan secara sistematis, terus-menerus berupa gerakan serentak, sehingga dapat mengubah perilaku masyarakat dan lingkungannya ke arah perilaku dan lingkungan yang bersih dan sehat, tidak kondusif untuk hidup nyamuk Aedes aegypti.

0 comments:

Posting Komentar